Karya: Sindu Putra
Tiada jalan lebih malam
dari Mataram, gumammu
lahir di Mataram
kau pun pasih dengan dongeng
kupu-kupu berlidah kuning
Muharram ini, kau ulangi lagi nubuat itu:
kisah-kisah ajaib
yang muncul bersama mata air
seasam keringat dari telapak tangan
yang dicakup membentuk suara aum
tidak ada hutan, tapi singa bersayap
bersarang di tiang-tiang rumah
dengan mata terpejam
basah sepanjang tahun
pada setiap lengkung bayangan api
yang menghubungkan merah subh
dengan remang petang
tempat bulan,
jamur yang mengembang ke langit
dikelilingi kunang-kunang berkaki kelu
diberati bunga-bunga mutiara,
menghitam
sebuah desa yang tidak pernah gelap
dimana air digantung
sarang burung cahaya
kampung halaman yang tidak mengenal kemarau
katamu: siapa lagi kini
yang lebih malam dari Mataram.
0 komentar:
Posting Komentar
blog kamu: http://