Karya: Sindu Putra
Warna itu berhenti
cahaya melukai
tempat air terakhir kali menguap
Tanganmu pilu
dari bagian yang hitam
kupu-kupu mengenakan sayapnya:
sebaris subahnala
kau meraupnya, seakan lukisan
bayangan asam yang ditanam
di kedua sisi jalan Mataram
serupa tapak dara
bunya rumput yang memanggang wanginya
dan warna itu,
milik terakhir kupu-kupu
pun terperas angin matahari
Putu, dimana awalnya hilir sebuah hari
dan siapa batas Mataram dalam sajakmu!
malam rembulan, 1000 bulan luasnya
ikan-ikan migrasi, namun
tangan dan kakimu melekat oleh getah ilalang
tumbuhan bawah tanah
yang masih mekar ditengah kemarau
0 komentar:
Posting Komentar
blog kamu: http://